4/14/2006

Cerita Embun Waktu Pagi

Saat itu, mentari mulai bersinar menyambut hari. Dan embun mencoba bertahan dari sinarnya. Dengan segenap kekuatan sia-sianya tetap dia akan kalah.... Toh embun akan terus ada dan bertahan melawannya. Hingga malam kemudian embun mencoba mengulangi keinginannya untuk bertahan sepanjang hari.

Ya, Terkadang sekuat dan setegar apapun kita bertahan toh, kita harus siap untuk kalah.. Bukan berarti apa yang kita lakukan ini (kekalahan) menjadikan kita sebagai seorang pecundang. Ada kalanya kita memang harus bertahan seperti apa yang dilakukan oleh embun dengan mataharinya. Ya seperti menunggu saat yang tepat untuk melakukan pemunculan dan menghinlang saat tak dibutukan.

Sebuah kehidupan tak selalu harus mengeluarkan kita sebagai pemenang. Karena tak seorang pun yang mampu menjaga gita kemenangan akan terus ternyayikan.. Dan tak terasa indah jika hidup ini hanya berupa refferein tanpa ada pembukaan dan lirik awalannya.

Sebuah kehidupan akan terasa indah jika kita mampu merasakan apa yang seharusnya kita rasakan sebagai seorang manusia (cinta, benci, dendam,dan lain-lain). Tapi bukan berarti hal ini menjadikan kita terkuasai olehnya dan menjadikan kita sebagai hambanya.

Jadi tak ada salahnya jika kita gagal. Karena hidup ini terkadang bermula dari sebuah kegagalan.
Maka kawan sekali lagi jangan takut untuk gagal...
So make ur live so simple...

1 Comments:

Blogger Budi Sutomo, S.Pd said...

aku memang orang yang gagal, tetapi setelah membaca goresanmu, aku..m...menjadi kuat dan tegar kembali. selamat tinggal kegagalanku......

June 09, 2006 6:44 PM  

Post a Comment

<< Home