12/12/2006

Surat Untuk Zeba (Seseorang yang Mengetarkan Jiwa)

Teruntuk Dewi Asmara yang Menghangatkan Jiwa,

Bersama surat ini aku berikan sebuah cerita tentang sebuah pemujaan. Bukan untuk diri yang penuh kesepian atau kenestapaan tetapi karena sebuah keharusan atau keniscayaan. Bagiku ini adalah sebuah potongan dari mantra-mantra yang ingin aku ucapkan. Namun apa daya lidah tak memiliki kekuatan untuk melakukakannya. Maka mulai ku goreskan pena dan ku bentuk sebuah kata yang akhirnya menjadi sebuah cerita. Mungkin kau boleh sebuat ini sebuah cerita tentang cinta atau pendambaan yang tercela.

Terasa berat mulanya untuk menuliskan kata-kata dalam surat ini, tapi ini memang harus tertuliskan agar terjamah sebuah kepuasan. Tahukah kau berapa lama aku menginginkan dirimu? Bahkan waktu tak akan dapat menjelaskannya walau terkadang kita selalu menyebut waktu yang dapat menjelaskan segala tindakan. Aku tahu, kau tak akan terima dengan semua ini. Aku tahu itu Zeba (kalau kau tak keberatan untuk ku sebut dirimu), tetapi seperti yang telah ku katakan sebelunya ini harus terkatakan, Yah minimal teruliskan bahwa aku mengingkan dirimu, bahwa aku mendamkanmu.

Kepada Zeba yang telah mengetarkan,

Biarkan kau bercerita mengenai kecintaanku ini. Kau tahu apa yang dapat ku ingat ketika aku membayangkanmu?.....Pertama, senyummu yang manis bak setetes embun ketika pagi mulai datang. Bagi ku, senyummu mengundang sang surya untuk datang menghampiri dunia. Seperti itulah senyummu berarti bagiku. Yang kedua, tentu sepasang matamu yang penuh kehangatan dan ketajaman. Tahukah kau ketika kau memandangku, aku serasa kau telanjangi, kau buat diri ini tertunduk malu. Merasa kecil, merasa tak memiliki keberanian untuk sekedar melayangkan padangan kearahmu atau bahkan kau buah diriku remuk rendam menusuk keseluruh tulang dan kau buat lemas seluruh badan.

Mungkin bagimu ini adalah sebuah kata-kata yang tak memiliki makna bagimu. Tetapi ketahuilah bahwa bagiku ini merupakan sebuah kenyataan yang tak terbantahkan. Sebuah cerita tentang kebenaran yang terungkapkan melalui ruang gelap. Dan hanya dirimu yang memberikan setitik terang itu untuk memanduku. Mungkin inilah yang membawaku untuk memberikan surat ini. Dan bagiku hal ini merupakan kekuatan dimana aku bisa mengantungkannya. Sekali lagi karena ini aku berdiri melalui bersama terbacanya surat ini.

Zeba Tersayang,

Aku tak mengerti arti cinta itu.... Yang ku tahu cinta merupakan sebuah perasaan ingin membagi bersama atau sebuah perasaan menghargai terhadap seseorang. Atau ada pula yang berpendapat, cinta adalah sebuah aksi atau kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.
Tentu kau bertanya mengapa aku mengirim surat ini kepadamu... Ya ku akui aku tlah jatuh cinta...dimana rasa itu muncul ketika ku melihat dirimu. Sebuah perasaan yang datang ketika kau muncul kedalam kehidupan-ku. Dan berjuang untuk mendapatkan sebuah kata bernama relasi. Menurut pendapat orang bahwa perasaan ini muncul karena di dalam tubuh diproduksi beberapa zat-zat tertentu yang sedikit membius otak dan efeknya bisa disamakan dengan efek narkoba. zat-zat tertentu ini dinamakan feromon. Feromon membuat seseorang kecanduan sehingga ingin melihat pasangannya atau orang idamannya sesering mungkin. Dan mungkin aku tlah mencapai tahap itu, maka biarkan aku untuk mengungkapkan sebuah perasaan hati yang terpendam melalui surat ini.

Terkirim sebuah peluk kehangatan untukmu,
Zeba yang penuh cinta............

Aku tahu ini tak akan cukup untuk menggambarkan berartinya dirimu untuk-ku. Bahkan sebenarnya tak akan ada kata yang dapat merangkaikan keindahan yang ku rasa saat ku melihatmu, menatapmu, atau berbicara kepadamu.
Melalui surat ini biarkan diri ini berkata Saat ini aku butuh dirimu bukan karena sebuah pengharapan namun untuk kesempurnaan jiwa yang tlah terpecah dan ku yakin saat ini hanya kau yang dapat melengkapinya. Hanya kau yang dapat menyembuhkannya... Karena dirimu teramat berarti bagiku....
Lalu biarkan aku menuliskan bahwa aku MENCINTAIMU....****

(Mungkin Ada Sambungannya)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home