12/23/2006

21 Desember 1900


Adakah yang istimewa dari tanggal 21 Desember ?. Sekitar 106 tahun yang lalu Kartini pernah menulis sepucuk surat untuk Nyonya R.M. Abendanon. Dalam surat yang tertanggal 21-12-1900 tersebut Kartini menceritakan kebahagiaannya setelah mendapatkan ijin dari ayahnya untuk bersekolah dan untuk selanjutnya menjadi pengajar. Dalam surat Kartini tersebut, dia menuliskan kata-kata yang pernah ia ucapkan kepada Wertheim, "Perlawanan itu menyenangkan sebab mengacu ketabahan, Pengingkaran bagus sekali sebab menumbuhkan pengakuan dalam hidup, Penolakan memberi kesukaan sebab menumbuhkan harga diri menjadi pernyataan berani dan kesadaran akan harga diri".

Lebih lanjut lagi, Kartini menegaskan dalam suratnya bahwa seandaianya dia tidak mendapatkan perlawanan begitu banyak, atau begitu banyak penderitaan dalam hidupnya yang masih muda, maka dia tak akan menjadi seperti yang sekarang ini (kalau dia menyebutnya dengan: lebih sedikit dari kebanyakan orang).

Kartini seorang gadis kelahiran 21 April 1879, merupakan keturunan bangsawan bergelar Raden Ayu (RA). Ia dalam kehidupannya patang menyerah walau banyak rintangan dan halangan. Dari sini terllihat bahwa seseorang harus berfikir positif ketika dihadapkan dengan banyaknya ujian yang dia hadapi dalam hidup. Karena harus disadari bahwa ketika kita didera dengan kesul;itan di situ kita diuji keberadaan diri ini di dunia. Eksistensi kita dipertanyaakan, kuat atau lemahkan diri kita mengarungi dunia ini?

Maka sangatlah naif bila ketika diri ini dicoba, didera, dan dilanda kesulitan, cobaan, tantangan dalam hidup jita meyerah tanpa perlawanan, pasrah....Menyerah pada suatu keadaan tanpa berusaha mengubah keadaan tersebut. Padahal kalu kita mau jujur, sebenarnya disitu ke-manusia-an kita sebagai mahkluk ensrationalis dan si pemberi warna hidup sedang diuji.

Memang terkadang kita lelah, letih mengeluh atau bahkan menyalahkan orang lain, atau siapun yang patut kita kambinghitamkan. Namun terkadang kita tidak melihat ke dalam diri kita (adakah yang salah ?). Instropeksi yang kita gunakan biasanya berbentuk ektern maksudnya melihat setiap kejadian yang kita alami disebabkan oleh faktor luar dari diri kita. bukan bertanya atau sekedar mengevaluasi apa yang sebenarnya ada pada diri kita. Refleksi diri sering terasa menakutkan bagi diri kita, ketika kita harus jujur terhadap nurani dalam diri. Padahal faktor intern banyak mengambil peran penting dalam penentuan tujuan hidup ini. So, sudah saatnya kita seperti kartini 106 tahun lalu yang menganggap perlawanan, pengingkaran dan penolakan sebagai kesukaan dalam hidup.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home