2/24/2007

Aku Disini

Ditepi sebuah danau
Diantara lautan
Bersebrangan dengan hutan
Disana kau ku tunggu

Sebelum mentari berganti
Sebelum kerin embun didahan
Seperti perahu yang terombang ombak dilautan
Layaknya kicau burung kala pagi
Aku menantimu

Walau susah sungguh aku bertahan
Meski pegal kesal yang ku rasakan
Aku berdiri
Diatas segepok tumpukan ilalang dan pari
Bersama mimipi, asa dan harapan yang tentu pasti
Aku menari
Berselendang sutra
Bergending asmara
Berpola dan bernada
Aku disini berdiri menanti

Sensasi Bir Jawa

Anda mengingkan bagaimana rasanya menjadi seorang raja. Mungkin anda harus mencoba merasakan bir jawa. bir java merupakan sejenis minuman yang sering dinikmati oleh Sri Sultan Hamengku Buwana VIII. Biasanya, pada sore hari, Sri Sultan Hamengku Buwana VIII kadang-kadang hanya makan makanan kecil saja, seperti pisang, keju, roti kering, atau roti sobek, sambil minum bir Jawa.

Bir jawa sendiri terbuat dari rebusan jahe, batang serai, cengkeh, kayu manis, mesoyi, daun pandan, gula, air, dan air jeruk nipis. Selain untuk menghangatkan bandan bir ini ternyata sangat berguna untuk kesehatan. Ini tak lepas dari kegunaaan dari cengkeh yang dapat menghilangkan bau nafas tak sedap dan jeruk nipis yang dapat melangsingkan badan dan mengobati tekanan darah tinggi.

Terdapat cara yang cukup unik untuk menyajikan bir jawa ini, yaitu dengan menuangkan bir pada gogok dari kaca atau kristal yang kemmudian ditutup dengan sejenis tutup teko yang terbuat dari emas 28 karat. Sedangkan gelas yang digunakan untuk minum bir Jawa terbuat dari emas 18 karat. tahap selanjutnya gelas dan gogok diletakkan pada baki yang juga terbuat dari emas. Dan bir ini lebih nikmat diminum pada waktu sore hari, hal ini dikarenakan udara yang mulai dingin, seperti halnya kanjeng Sultan Hamengku Buwana VII. Bagaimana anda tertarik mencobanya?.*****

2/01/2007

PERJALANAN

Diantara malam terus menyisakan siang
Walau itu cuman sebentar
Diantara kelam selalu terang berbayang
Meski tetap buram

Maka jangan paksakan.........
Semua tetap akan berjalan....
Menuju ke sebuah titik penantian...

MENGEMBARA SEPI

Biarkan ia pergi
Jangan Pernah bersesal hati
Relakan ia beranjak
Langkahkan kaki menginjak bumi

Lepaskan ia mengembara
Menembus waktu melewati udara
Simpan tangis sepimu
Biarkan, relakan
karena kau tak pernah ditingggalkan

Memang rindu sangat yang kau dera
Dan kecemasan terus menyala
Biar demi semua yang telah berlalu bersama.